• MA SALAFIYAH SYAFI'IYAH PROTO
  • QUR'ANI - BERPRESTASI - SANTUN - PEDULI LINGKUNGAN

MATERI SOSIOLOGI BAB 4 PENELITIAN SOSIAL

  1. Pengertian Penelitian (research)

Secara etimologi (ilmu tentang asal usul kata), penelitian berasal dari bahasa Inggris “research” (re berarti kembali, dan search berarti mencari). Dapat diartikan bahwa penelitian (research) merupakan kegiatan ilmia dalam rangka pemecahan suatu permsalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagi suatu pemecahan (solusi) langsung bagi permasalahan yang dihadapi, karena penelitian hanya merupakan bagian dari usaha pemecahan yang lebih besar.  

Menurut Para Ahli

Ada beberapa pengertian atau definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian penelitian, antara lain sebagai berikut:

  1. menurut Soerjono Soekanto, penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan konstruksi (rancangan);
  2. menurut John (1949) penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antara fakta sehingga menghasilkan dalil dan hukum;
  3. menurut Marzuki, penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah;
  4. menurut Sanapiah Faisal, penelitian merupakan aktivitas dalam menelaah suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah secara terancang;
  5. menurut David H Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta;
  6. menurut Suprapto, penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip- prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis;
  7. menurut Sutrisno Hadi, penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan;
  8. menurut Mohammad Ali, penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya; dan
  9. menurut org (2009) penelitian adalah suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistimatik, yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta.

Berdasarkan pandangan ahli di atas tentang definisi penelitian, maka dapat dirangkum bahwa penelitian memiliki tiga arti, yaitu; proses, tujuan, dan metode. Proses merupakan rangkaian tindakan/kegiatan/pengolahan penelitian yang menghasilkan produk. Tujuan merupakan arah, haluan, dan maksud dari penelitian. Selanjutnya metode merupakan cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan penelitian guna mencapai tujuan yang ditentukan. Berikut penjelasan tentang tiga hal tersebut.

  • Penelitian memiliki arti proses yaitu penelitian itu adalah; kegiatan ilmiah, pemikiran yang sistematis, suatu pencarian fakta, aktivitas dalam menelaah suatu masalah, penyelidikan, dan proses investigasi.
  • Penelitian memiliki arti tujuan yaitu penelitian itu adalah: untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan; memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip; dan menemukan hubungan antara fakta; menginterpretasikan dan merevisi fakta-fakta; pemecahan masalah.
  • Selanjutya penelitian memiliki arti metoda yaitu penelitian itu adalah: menggunakan metode-metode ilmiah;dilandaskan pada analisis dan konstruksi (rancangan); memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta- fakta; dengan sabar, hati-hati, serta sistematis; dan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya. Penjelasan tentang metoda penelitian sosial akan di ulas pada bagian berikutnya.

Berdasarkan rangkuman di atas, penelitian adalah suatu proses ilmiah yang memiliki tujuan untuk pemecahan masalah (dasar & terapan) dengan menggunakan metode mampu dan berhasil mewujudkan tujuan penelitian.

  1. Pengertian Penelitian Sosial

Menurut Soerjono Soekanto (1986) penelitian sosial adalah pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta sosial untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan yang timbul dalam gejala yang bersangkutan.Penelitian dalam ilmu sosial menurut Nasir (1999) dapat disebut sebagai suatu proses yang terus-menerus, kritis, terorganisasi untuk mengadakan analisis dan mememberikan interpretasi terhadap fenomena sosial yang memiliki hubungan saling mengait.

Penelitian sosial merupakan penelitian yang dilakukan pada bidang sosial. Beberapa bidang ilmu sosial diantaranya; antropologi, ekonomi, geografi, hukum, linguistik, pendidikan, politik, psikologi, dan sosiologi. Dengan demikian maka penelitian sosial yaitu penelitian yang dilakukan pada bidang sosial untuk memecahkan masalah sosial dengan menggunakan ilmu sosial melaui proses, memiliki tujuan, dan memiliki metode khas ilmu sosial.

Unsur-Unsur Penelitian Sosial

Unsur-unsur penting filosofi yang mendasari penelitian sosial sebagai kegiatan ilmiahialah:

  • Pemikiran (Kegiatan intelektual)
  • Interpretasi (Mencari makna yang hakiki)
  • Objek (Segala fakta dan gejala)
  • Metode (Dengan cara refleksi, metodis, sistematis)
  • Tujuan (Untuk kebahagiaan masyarakat)

Ciri-ciri Penelitian Sosial

Ciri merupakan tanda-tanda khas yang membedakan sesuatu dengan yang lain. Ciri penelitian sosial merupakan tanda khas yang membedakan penelitian sosial dengan penelitian alam. Bagaimana ciri-ciri penelitian sosial dengan penelitian alam

Secara umum ciri-ciri penelitian dapat dilihat pandangan dari Kadir dan Dirdjosisworo. Menurut Kadir (2009) unsur-unsur penting dalam penelitian sosial adalah sebagai berikut:

  • memiliki pemikiran, yaitu kegiatan intelektual;
  • memiliki interpretasi, yaitu mencari makna yang hakiki;
  • memiliki objek/sasaran, yaitu segala fakta dan gejala;
  • memiliki metode, yaitu dengan cara refleksi, metodis, sistematis; dan
  • memiliki tujuan, yaitu penelitian sosial untuk kebahagiaan masyarakat.

 

Selanjutnya menurut Dirdjosisworo (1998) penelitian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • sistematis artinya bahasan tersusun secara teratur, berurutan menurut sistem;
  • logis artinya sesuai dengan logika, masuk akal, benar menurut penanalaran;
  • empiris artinya diperoleh dari pengalaman, penemuan, pengamatan;
  • metodis artinya berdasarkan metode yang kebenarannya diakui oleh penalaran.
  • umum artinya menggeneralisasi, meliputi keseluruhan tidak menyangkut yang khusus saja; dan
  • akumulatif artinya bertambah terus, makin berkembang, dinamis

 

Adapun Ciri-ciri penelitian Sosial sebagai berikut

Penelitian sosial juga mempunyai ciri-ciri seperti yang dijelaskan oleh Soedjono Dirdjosisworo sebagai berikut:

  • Sistematis mempunyai arti bahasan tersusun secara teratur, berurutan menurut sistem.
  • Logis artinya sesuai dengan logika, masuk akal, benar menurut penanalaran.
  • Empiris artinya diperoleh dari pengalaman, penemuan, pengamatan.
  • Metodis artinya berdasarkan metode yang kebenarannya diakui oleh penalaran.
  • Umum artinya menggeneralisasi, meliputi keseluruhan tidak menyangkut yang khusus saja.
  • Akumulatif artinya bertambah terus, makin berkembang, dinamis.

 

Tujuan Penelitian Sosial

Tujuan penelitian sosial merupakan arah, haluan, dan maksud dari penelitian sosial. Pada bagian atas telah dipaparkan bahwa penelitian memiliki arti tujuan. Tujuan dari penelitian secara umum adalah untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan; memperoleh fakta- fakta atau prinsip-prinsip; dan menemukan hubungan antara fakta; menginterpretasikan dan merevisi fakta-fakta; pemecahan masalah. Tujuan penelitian sosial dapat dibagi menjadi tiga, yaitu;

  1. untuk menemukan hal baru dalam memecahkan masalah sosial,
  2. untuk verifikasi atau memeriksan tentang kebenaran suatu penyelesaian masalah sosial, dan
  3. untuk mengembangkan ilmu sosial dalam fungsinya sebagai alat untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial. Beberapa ahli juga menyebutnya dengan istilah eksploratif,verifikasi, dan devolepment.
  4. Menemukan hal baru dari hasil eksploratif

Definisi eksplorasi sendiri adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama sumber-sumber alam yang ada di tempat itu. Proses eksplorasi ini kemudian akan menghasilkan penemuan baru. Penemuan-penemuan baru dibedakan dalam dua pengertian, yaitu: discovery dan invention. Discovery yaitu penemuan kebudayaan baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan oleh seorang individu ataupun serangkaian ciptaan beberapa individu.

Selanjutnya invention yaitu discovery yang sudah mendapatkan pengakuan oleh masyarakat dan dapat diterima serta diterapkan dalam kehidupan. Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan penelitian sosial dilihat dari temuan hasil eksplorasi dapat dibagi dua, yaitu: penelitian sosial dengan tujuan discovery dan penelitian sosial dengan tujuan invention. Jadi eksplorasi hanya sebatas jandela masuk dalam mewujudkan tujuan penelitian sosial, eksplorasi bukanlah suatu tujuan, tetapi proses.

  1. Untuk verifikasi

Definisi verifikasi adalah pemeriksaan tentang kebenaran laporan. Verivikasi dalam penelitian sosial adalah suatu tujuan penelitian sosial yang hendak dicapai untuk menguji kebenaran atau menguji hasil penelitian yang pernah dilakukan karena adanya data-data yang diragukan kebenarannya.

  1. Untuk devolepment (pengembangan)

Tujuan penelitian sosial untuk devolepment adalah penelitian sosial tersebut dilakukan untuk mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih dalam suatu ilmu sosial atau masalah sosial guna dipecahkan agar tercipta ilmu sosial dan masyarakat yang diinginkan.

  1. Penelitian Menurut Kegunaannya

Sebelum kita memahami lebih jauh tentang apa yang dimaksud dengan metode sebuah penelitian, ada baiknya kita pelajari dulu tentang jenis penelitian berdasarkan kegunaannya seperti yang dibahas di bawah ini:

  1. Penelitian Murni

Penelitian murni disebut juga dengan penelitian dasar. Penelitian murni ini bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Menurut Jujun S. Suriasumantri (1985), menyatakan bahwa penelitian murni atau penelitian dasar merupakan penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Jenis penelitian ini berbeda dengan penelitian terapan.

  1. Penelitian Terapan

Menurut Jujun S. Suriasumantri (1985), bahwa penelitian terapan ialah penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.

Penelitian terapan ini lebih bersifat praktis dan aplikatif oleh karena penelitian seperti ini bermula dari sebuah permasalahan yang riil dan bukan permasalahan yang bersifat teoritis.

  1. Penelitian Aksi

Penelitian aksi yang juga sering disebut dengan istilah action research, bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara melakukan serangkaian tindakan yang khusus, yaitu yang telah melalui telaah teoritis sebelumnya secara nyata supaya segera mendapatkan solusi yang terbaik untuk masalah dalam penelitian tersebut.

  1. Penelitian Kebijakan

Penelitian kebijakan ialah penelitian yang bertujuan untuk menentukan suatu kebijakan berdasarkan data dan fakta yang ada di lapangan. Hasil dari penelitian ini berupa peraturan, undang-undang, surat keputusan, dan segala hal yang berhubungan atau memiliki kekuatan hukum.

  1. Penelitian Evaluasi

Jenis penelitian berdasarkan kegunaannya yang terakhir adalah Penelitian evaluasi. Penelitian seperti ini bertujuan untuk memberikan penilaian pada program tertentu, kegiatan serta kebijakan yang ditujukan untuk mengintervensi masyarakat.

Demikian diatas telah kita bahas tentang berbagai macam jenis penelitian berdasarkan kegunaannya. Selanjutnya kita akan bahas tentang metode penelitian. Jangan kemana-mana dulu ya sahabat statististikian. baca terus dan pahami artikel kami yang semoga bermanfaat ini!

Pengertian Metode Penelitian Menurut Para Ahli

Pengertian metode penelitian menurut para ahli yang pertama yaitu menurut Nasir. Nasir menjelaskan bahwa metode penelitian ialah cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan & menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.

Pengertian menurut para ahli yang kedua yaitu menurut Winarno. Winarno menjelaskan bahwa metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yg teliti & sistematik.

Pengertian menurut para ahli yang ketiga yaitu menurut Muhiddin Sirat. Muhiddin Sirat menjelaskan bahwa metode penelitian merupakan suatu langkah memilih masalah & penentuan judul penelitian.

Pengertian metode dari penelitian menurut para ahli yang keempat yaitu menurut Sugiyono. Sugiyono menjelaskan bahwa metode sebuah penelitian adalah langkah ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan & kegunaan tertentu.

Setelah kita memahami metode menurut para ahli di atas, saatnya kita mempelajari lebih jauh metode dari penelitian agar kita dapat menerapkannya dalam tugas akhir kuliah dan pekerjaan sehari-hari.

Sebagai peneliti, ada beberapa hal yang harus dimengerti agar anda dapat memahami metode penelitian, antara lain ontology, epistomology, metodologi penelitian, metode dan teknik penelitian. Diantara komponen-komponen tersebut, metode penelitian adalah komponen yang paling tampak atau terlihat pada saat anda melakukan penelitian. Sedangkan yang lainnya menjadi penguat agar anda sukses melakukan penelitian yang baik.

Agar anda tidak pusing terlebih dahulu, coba pahami dengan membaca dan menelaah beberapa komponen dasar yang ada dalam penelitian ini.

  1. Ontology

Ontology adalah ilmu filsafat yang mempelajari bagaimana anda sebagai peneliti, dapat melihat dunia secara realistis kemudian membuat asumsi-asumsi tentang dunia tersebut sehingga bisa membuat perbandingan terhadap sifat dunia dan seisinya lalu kemudian mengambil kesimpulan.

Sebagai contoh, coba anda membayangkan dunia ini. Bagaimana dunia ini sebelum diciptakan, kemudian diciptakan, bagaimana eksistensinya, manusia dan makhluk lainnya di dalamnya saling berkaitan. Kemudian anda berpikir bahwa manusia hidup dalam dunia berada di bumi. Manusia hidup karena makan dan minum. Makanan bersumber dari dari tumbuhan. Sedangkan tumbuhan dapat hidup dan tumbuh karena adanya tanah, air, udara dan matahari. Dari pernyataan di atas, kira-kira pertanyaan apa saja yang bisa muncul dalam benak anda? Coba saya bantu untuk mengumpulkan beberapa saja dari segudang pertanyaan yang bisa dibuat. Pertanyaan tersebut antara lain:

  • Bagaimana bumi diciptakan?
  • Bagaimana manusia diciptakan?
  • Mengapa manusia menjadi penguasa di bumi?
  • Mengapa dengan makan manusia bisa tumbuh serta bagaimana perjalanan makanan itu di dalam tubuh manusia?
  • Bagaimana tumbuhan mengolah sumber nutrisi dari tanah sehingga dapat tumbuh?

Dan banyak lagi segudang tanya yang bisa kita buat. Pertanyaan masalah itulah yang bisa anda teliti. Jadi kesimpulannya, sebagai peneliti anda harus memahami tentang ontology dan menerapkannya. Jika anda bertanya bagaimana sinar matahari dapat membantu tumbuhan mengolah sari pati tanah menjadi bahan nutrisi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia, maka anda harus menelitinya.

 

  1. Epistomology

Epsitomology adalah ilmu yang mempelajari bagaimana anda membuat langkah-langkah terbaik dalam rangka mempelajari sifat dunia dan realitas. Artinya bahwa setelah anda mempunyai segudang tanya terhadap realitas dunia, selanjutnya anda akan bertanya kembali, bagaimanakah cara mempelajarinya.

Saya ambil contoh pada pertanyaan dalam pembahasan ontology yang telah dibahas di atas, yaitu: bagaimana sinar matahari dapat membantu tumbuhan mengolah sari pati tanah menjadi bahan nutrisi yang bisa dimanfaatkan manusia.

Maka selanjutnya anda akan memilih langkah yang terbaik agar anda dapat menemukan jawaban terhadap pertanyaan tersebut. Misalnya anda akan coba melihat apa sebenarnya yang diserap dari sari pati tanah oleh tumbuhan. Bagaimanakah mengetahuinya. Selanjutnya setelah diketahui, bagaimana dapat mengetahui bahwa sinar matahari berperan dalam proses perubahan sari pati tanah menjadi nutrisi yang berguna untuk manusia dan binatang. Bagaimanakah caranya? Itulah yang dimaksud dengan epistomology.

Sebagai peneliti anda harus memahami dan menggunakan ontology serta epistomology sebelum anda melanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu dengan memahami dan menerapkan metodologi penelitian.

  1. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah bagaimana anda sebagai peneliti atau anda sebagai bagian dari tim penelitian, mencoba untuk membuat gambaran secara komprehensif bagaimanakah langkah menjawab pertanyaan penelitian. 

  1. Metode Penelitian

metode penelitian adalah tahapan untuk mengumpulkan data kemudian melakukan investigasi terhadap data tersebut.

Jenis Metode Penelitian

Jika anda sudah masuk ke dalam tahap metode penelitian, maka anda akan dihadapkan pada 2 hal yang sangat penting, yaitu apakah anda akan melakukan penelitian kualitatif atau penelitian kuantitatif.

Macam-Macam Metode Penelitian

Metode dari penelitian Menurut Suryabrata (1983), metode penelitian berdasarkan sifat-sifat masalahnya dapat diklasifikasikan antara lain:

  1. Metode Penelitian Historis

Penelitian historis bertujuan adalah untuk membuat rekonstruksi terhadap masa lampau secara sistematis dan obyektif.

  1. Metode Penelitian Deskriptif

Penelitian Deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, serta akurat pada fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.

  1. Metode Penelitian Perkembangan

Penelitian Perkembangan merupakan metode yang bertujuan ialah untuk menyelidiki pola-pola dan urutan pertumbuhan dan atau perubahan sebagai fungsi waktu.

  1. Metode Penelitian Kasus

Metode Penelitian kasus atau Lapangan ialah suatu metode yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang serta interaksi lingkungan suatu objek.

  1. Metode Penelitian Korelasional

Metode Penelitian Korelasional ialah suatu metode yang bertujuan untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi

  1. Metode Penelitian Eksperimental

Penelitian True Eksperimental atau eksperimen sungguhan merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara melakukan kontrol atau kendali.

  1. Metode Penelitian Quasi Eksperimental semu

Penelitian Quasi Eksperimental atau eksperimen semu merupakan suatu metode yang mempunyai tujuan untuk mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol atau kendali, tetapi bisa diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian.

  1. Metode Penelitian Kausal komparatif

Kausal-komparatif ialah metode yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat, tetapi tidak dengan eksperimen melainkan dilakukan dengan pengamatan pada data dari faktor yang diduga menjadi penyebab sebagai pembanding.

 

 

  1. Metode Penelitian Tindakan

Penelitian Tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.

  1. Metode metode dalam sosiologi

Metode sosiologi merupakan langkah-langkah ilmiah yang diterapkan peneliti dalam rangka penelitian sosiologi. Metode sosiologi menjelaskan tentang posisi disiplin.Tokoh sosiologi klasik Georg Simmel dianggap sebagai orang pertama yang menentukan sosiologi sebagai metode, alih-alih ilmu pengetahuan. Sosiologi, menurut Simmel, merupakan cara investigasi fenomena sosial. Jika sosiologi adalah metode, darimana data penelitiannya? Data penelitian sosiologi dapat diambil dari disiplin ilmu sosial lain seperti politik dan budaya, misalnya.Metode sosiologi yang sering diambil oleh para guru kepada siswa adalah metode ilmiah dalam rangka penelitian sosiologi. Kita bisa melihat perbedaannya di sini. Pendapat Simmel mengatakan bahwa sosiologi itu sendiri merupakan suatu perwujudan. Pendapat ini tentu saja bukan berarti disetujui oleh semua pihak.

Dalam mata pelajaran sosiologi dan mata kuliah sosiologi, metode sosiologi selalu merupakan bagian dari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.

Tulisan ini akan membahas tentang sosiologi sebagai metode. Artinya, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mengembangkan metode penelitian untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang menjadi objek kajiannya. Apa itu metode sosiologi?

Metode sosiologi tidak terdiri dari metode ilmiah yang terpisah. Ada beberapa metode penelitian dalam penelitian sosiologi. Saya akan membahas lima metode ilmiah yang sering digunakan dalam penelitian sosiologi. Kelima metode ini adalah sebagai berikut:

  1. Metode kualitatif
  2. Metode historis
  3. Metode komparatif
  4. Metode studi kasus
  5. Metode kuantitatif
  6. Metode statistik
  7. Metode sosiometri
  8. Metode induktif
  9. Metode deduktif 
  10. Metode empiris

Penjelasan metode sosiologi

Berikut ini penjelasan singkat masing-masing jenis metode sosiologi

  1. Metode kualitatif , merupakan metode sosiologi yang mendukung pada pertemuan dan penggunaan data deskriptif atau naratif. Data tersebut merupakan rangkaian kata-kata. Ada beberapa jenis metode kualitatif, yaitu:
  2. Metode historis , yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data yang berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau. Data sejarah tersebut diuraikan untuk umum tentang kehidupan sosial di masa lalu. Sebagai contoh, penelitian tentang "Kehidupan Masyarakat Minangkabau pada Era Kolonial Belanda".
  3. Metode komparatif , yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara membandingkan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Perbandingan fenomena ini dapat berupa pembahasan mengenai sosial di beberapa kelompok masyarakat yang berbeda atau di zaman yang berbeda. Sebagai contoh, penelitian tentang "Industri Budaya di Indonesia di Era Awal Perkembangan Televisi dan Internet: Sebuah Perbandingan".
  4. Metode studi kasus , yaitu metode penelitian yang dilakukan dalam rangka mengungkap eksplorasi sosial secara terbatas namun mendalam. Metode ini berfokus pada satu atau dua isu yang digali terus-menerus hingga data menjadi jenuh. Contoh penelitian studi kasus: ”Jejak Trauma Peristiwa Malari di Tanjung Priok”.
  5. Metode kuantitatif , merupakan metode sosiologi yang mendukung pada pertemuan dan penggunaan data numerik atau angka-angka. Penggunaan angka untuk mengukur angka yang terjadi di masyarakat. Diperkirakan dua metode kuantitatif, yaitu:
  6. Metode statistik , yaitu metode penelitian yang digunakan untuk melakukan pengolahan dan analisis fenomena sosial melalui data statistik. Penggunaan data statistik menjadi kunci penelitian jenis ini. Peneliti dapat menggunakan set data yang telah tersedia atau dikumpulkan sendiri melalui survei.
  7. Metode sosiometri , yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan, relasi atau jaringan sosial antar individu atau kelompok. Metode sosiometri Sering disebut also analisis jejaring sosial ATAU hearts bahasa Inggris analisis jaringan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk membahas jejaring sosial sebagai bagian dari atau pembentuk fenomena sosial.
  8. Metode induktif , merupakan metode sosiologi yang menerapkannya dimulai dengan pencarian data lapangan, kemudian diolah, dianalisis, sampai disimpulkan menjadi teori-teori yang umum. Proses penelitiannya yang bersifat induktif, menerjemahkan fakta-fakta sosial yang khusus dan muncul dilapangan dirangkai untuk menyelesaikan kesimpulan umum dan menghasilkan teori.
  9. Metode deduktif , merupakan metode sosiologi yang menerapkannya dimulai dari teori yang ada di kepala peneliti, kemudian teori tersebut digunakan untuk memandu proses analisis data yang diperoleh di lapangan. Metode ini boleh dibilang kebalikan dari metode induktif. Peneliti memiliki teori yang berasal dari hasil penelitian sebelumnya. Teori ini kemudian membantah dengan kenyataan (data) di lapangan.
  10. Metode empiris , merupakan metode sosiologi yang digunakan untuk mencari data objektif di lapangan. Data objektif tersebut merupakan bukti nyata dari kenyataan di lapangan tanpa intervensi kepentingan peneliti. Peneliti adalah manusia dalam ilmu sosial yang memiliki kemampuan menginterpretasi realitas sesuai kepentingannya. Metode empiris setuju memerlukan data agar steril dari kepentingan subjektif peneliti.

Kerangka rancangan penelitian

Berikut ini merupakan kerangka atau sketsa rancangan penelitian yang umum digunakan:

  1. Judul penelitian
  2. Rumusan masalah
  3. Tujuan dan manfaat penelitian
  4. Tinjauan kepustakaan
  5. Hipotesis
  6. Populasi dan sampel/partisipan/subjek penelitian
  7. Variabel penelitian/batasan konsep/kerangka konseptual
  8. Metode pengumpulan data
  9. Metode analisis data
  10. Penulisan laporan

 

Rancangan di atas tidak bersifat saklek, artinya setiap penelitian tidak harus sama persis dengan kerangka tersebut. Secara intutitif kita bisa melihat bahwa setiap poin yang terdapat pada rancangan di atas memang penting, oleh karena itu harus ada. Sebagai contoh, setiap penelitian pasti ada rumusan masalahnya.

Catatan penting tertuju pada hipotesis. Kenyataannya tidak semua peneliti, terutama peneliti sosial membuat hipotesis. Menurutnya hipotesis dapat membatasi kebebasan berpikir peneliti sosial. Permasalahan ini lebih sesuai ditempatkan di meja debat metodologi. Di sini kita ambil mudahnya saja, yaitu penggunaan hipotesis lebih diperlukan dalam riset kuantitatif ketimbang kualitatif.

Selain itu, istilah populasi dan sampel juga lebih relevan digunakan dalam riset kuantitatif. Peneliti kualitatif biasanya menggunakan istilah lain, misalnya subjek penelitian atau partisipan. Pembaca tidak perlu memaksakan diri untuk menuliskan istilah yang sama seperti contoh rancangan di atas. Saya mendorong pembaca untuk berkreasi menggunakan istilah yang lebih relevan ketimbang contoh di atas jika menemukan.

Penjelasan rancangan penelitian

  1. Judul penelitian

Judul merupakan representasi paling singkat dari keseluruhan substansi penelitian. Pembuatan judul tidak harus di awal. Ada beberapa tips membuat judul penelitian yang baik, sebagaimana yang dijelaskan di buku-buku, seperti: terjangkau oleh kemampuan peneliti, menarik minat pembaca, menggugah rasa penasaran pembaca, relevan dengan isi, dan seterusnya. Pada praktiknya tidak mudah membuat judul. Tutorial cara membuat judul yang baik bisa jadi unfaedah jika pembaca tidak pernah mencobanya sendiri, membaca ulang, mencoretnya, membuat judul baru, mencoret lagi, sampai merasa ’klik’. Saya berpendapat bahwa membuat judul penelitian lebih seperti melukis ketimbang menulis. Artinya, menulis judul adalah seni menemukan frase yang dirasa sesuai dengan substansi riset.

  1. Rumusan masalah

Rumusan masalah adalah kasus yang ingin diteliti. Dalam menyusun rumusan masalah, peneliti biasanya mempertanyakan suatu fenomena dan mendefinisikan fenomena tersebut sebagai masalah. Di mata orang lain, mungkin suatu fenomena sama sekali bukan sebuah masalah, namun di mata peneliti, apa yang ingin diteliti harus berupa masalah.

Di bagian rumusan masalah, peneliti menjelaskan secara detail apa masalahnya, dimana poin-poin yang menjadi masalah sehingga perlu untuk diteliti. Dari mana peneliti memperoleh masalah yang ingin dikaji? Dari mana pun, misalnya, bacaan, fenomena di sekitar, curhatan orang lain, dan sebagainya. Namun perlu diingat, dalam menuliskan rumusan masalah, peneliti harus bersikap objektif.

  1. Tujuan dan manfaat penelitian

Tujuan penelitian adalah menjawab rumusan masalah. Sedangkan manfaat penelitian adalah keuntungan yang bisa diperoleh pihak-pihak tertentu jika penelitian yang kamu lakukan selesai. Membuat tujuan dan manfaat penelitian tidak sesulit apa yang dibayangkan. Pembaca tinggal melihat lagi rumusan masalah yang telah disusun.

  1. Tinjauan kepustakaan

Tinjauan kepustakaan biasa disebut pula studi literatur. Pada kerangka ini pembaca mencari, membaca, dan mereview bacaan yang relevan dengan topik penelitian. Tak jarang literatur yang relevan banyak jumlahnya. Pada kasus ini, pembaca harus menyeleksi mana yang lebih relevan, mana yang kurang relevan.

Tidak jarang pula, literatur yang dicari sulit, Jika kelangkaan ini ditemukan setelah pencarian yang ekstensif dan melelahkan, pembaca bisa menuliskan di proposal bahwa studi tentang topik yang dibahas masih sedikit, dibuktikan dengan minimnya literatur.

  1. Hipotesis

Hipotesis diperlukan jika penelitian yang kamu lakukan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hipotesis dirumuskan dari hubungan antara dua variabel atau lebih yang menjadi kesimpulan sementara dan perlu diuji.

Beberapa peneliti lebih memilih untuk tidak menggunakan hipotesis karena dapat mengekang kebebasan peneliti di lapangan. Pilihan ini jamak diambil oleh peneliti kualitatif yang suka meninggalkan ”koper” teorinya sebelum turun ke lapangan.

  1. Populasi dan sampel

Bagian ini bisa disebut juga subjek penelitian atau partisipan. Peneliti perlu menjelaskan siapa saja partisipan dalam penelitian ini dan bagaimana cara mendapatkannya. Pada penelitian sosial, pembahasan mengenai etika boleh ditulis di bagian ini.

Subjek penelitian sosial adalah manusia. Oleh karenanya, aspek etika penting untuk dibahas. Kecuali beberapa penelitian yang menggunakan pendekatan analisis wacana atau analisis posting dimana tidak melibatkan kontak dengan manusia sebagai subjek penelitian.

 

  1. Variabel penelitian

Sama seperti bagian sebelumnya, variabel penelitian lebih akrab digunakan untuk riset kuantitatif yang memerlukan hipotesis. Riset kualitatif biasanya menggunakan istilah batasan konsep atau kerangka konseptual. Definisi antara konsep dan variabel memang berbeda. Variabel lebih detail dan bisa diukur ketimbang konsep. Namun penelitian kualitatif biasanya diterapkan untuk menggali fenomena-fenomena yang tidak mudah diukur.

  1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang diterapkan harus mampu menjawab rumusan masalah. Jadi, tugas peneliti disini untuk memilih dan memilah mana metode pengumpulan data yang relevan. Relevansi metode pengumpulan data sangat tergantung pada rumusan masalah yang dirumuskan. 

  1. Metode analisis data

Metode analisis data bisa dilakukan secara manual atau dengan bantuan komputer. Cara melakukannya juga berbeda-beda tergantung metode riset apa yang digunakan. Riset kuantitatif sering kali menerapkan metode analisis yang berbeda dengan riset kualitatif. Perbedaaan analisis data bisa dilihat dari perbedaan software yang digunakan jika analisis dilakukan dengan bantuan komputer. Lebih detail lihat teknik analisis data.

  1. Menulis laporan

Kerangka terakhir dari rancangan penelitian adalah menulis laporan. Penulisan laporan penelitian disesuaikan dengan penelitian apa yang dilakukan. Jika penelitian skripsi, maka penulisan laporan harus sesuai dengan skripsi, bukan tesis atau lainnya.

Format laporan penelitian pada prinsipnya sesuai dengan kerangka yang menjadi rancangan penelitian. Jadi, ketika pembaca sedang membuat rancangan penelitian, sebenarnya pembaca juga sedang menyusun kerangka laporan penelitian.

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Siswa MASS Proto Juara 3 English Debate Championship di Universitas Pekalongan

Assalamu'alaikum Pada tanggal 14-15 Maret 2020 yang lalu, siswa MASS Proto yang bernama Ainun Nisa (XI IIS 1), Mauliyya Milka Idaalah (X MIA 1), dan Himatul Azka (X MIA 3) ikut serta d

28/04/2020 10:48 - Oleh nafakhati@absen.com - Dilihat 1009 kali
PERKOPERASIAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

PERKOPERASIAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari u

22/04/2020 16:49 - Oleh saiful@absen.com - Dilihat 10912 kali
PERGAULAN SEHAT DAN BAHAYA NARKOBA

Assalamu'alaykum wr. wb. Alhamdulillaahirobbil 'aalamiin. Salam sejahtera untuk kita semua karena pada saat ini kita masih diberikan kenikmatan mendengar, melihat dan merasakan. Sholaw

18/04/2020 20:37 - Oleh irchamsahana03 - Dilihat 2119 kali
MATERI PJOK KELAS XI (Renang)

Assalamu'alaykum wr. wb. Alhamdulillaahirobbil 'aalamiin. Salam sejahtera untuk kita semua karena pada saat ini kita masih diberikan kenikmatan mendengar, melihat dan merasakan. Sholaw

04/04/2020 15:54 - Oleh irchamsahana03 - Dilihat 1331 kali